Home » » Keberagaman Kebudayaan Sebagai Nilai Dasar Pembentuakan Pemuda yang Berkarakter Melalui Forum Pertemuan KARANG TARUNA Se-Indonesia

Keberagaman Kebudayaan Sebagai Nilai Dasar Pembentuakan Pemuda yang Berkarakter Melalui Forum Pertemuan KARANG TARUNA Se-Indonesia

Oleh: Purfaji
Indonesia dimata dunia sangat terkenal dengan banyaknya aneka macam budaya daerah yang terdiri kurang lebih 350 etnis suku dengan 483 bahasa dan budaya, mulai dari Aceh sampai di ujung Timur Papua, semua daerah mempunyai budaya yang berbeda dari adat istiadat, pakaian adat, budaya dan tradisi, tari asli daerah, seni rupa, kerajinan tangan, bahasa daerah yang berbeda pula, dan yang lain masih sangat banyak sekali nilai-nilai di setiap daerah yang memilki ciri khas yang berbeda, yang semua itu terkombinasi menjadi suatu kesatuan yang bisa menjadikan negara indonesia berbeda dengan negara-negara lain di dunia. 
    Namun terkadang dengan adanya perbedaan kebudayaan tersebut terkadang membuat membuat sebuah perpecahan atau konflik, antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, seperti halnya konflik suku yang terjadi antara suku daya asli dengan warga madura yang pada saat itu namanya konflik sampit. Selain konflik suku terjadi indonesia, ada konflik antar agama, yang terjadi di maluku dimana konflik tersebut telah banyak menelan korban jiwa. Hal tersebut tidak seharusnya terjadi di indonesia semestinya, dimana sebuah keberagaman kebudayaan, agama, suku, ras tersebut akan menjadikan indonesia sebagai negara yang memiliki jati diri sebuah bangsa yang kuat di mata dunia internasional.
    Dengan keberagaman kebudayaan yang dimiliki indonesia ini bisa dijadikan sebagai pondasi dasar untuk dijadikan sebuah pemahaman kepada kaum pemuda pada saat sekarang ini, dengan adanya pemahaman nilai dasar keberagaman kebudayaan tersebut akan memberi bekal dasar untuk kaum muda bisa mengerti bahwa dengan adanya perbedaan kebudayaan bisa menjadikan kita saling bersandingan antara kebudayaan yang satu dengan yang lainnya, antara suku A dengan suku B, antara agama islam, kristen, hindu, budha, kong hucu bisa hidup rukun dan saling menghargai, namun di lapang semua tersebut sering kita jumpai hal yang sebaliknya, satu sama lain saling egois ingin kelompoknya yang selalu benar di mata mereka masing-masing, hal ini harus dicegah agar kejadian sepeti tersebut tidak terulang di kemudian hari.
    Sebuah gagasan dari penulis menginginkan sebuah ide agar mereka tidak lagi memiliki akar dalam pemikiran mereka masing sifat dedam, iri, dengki karena terbawa oleh peristiwa-peristiwa sebelum-sebelumnya, penulis menarik sebuah film Cahaya Dari Timur’ Beta Maluku, sebuah film inspiratif yang bisa di jadikan sebuah contoh untuk membuat sebuah perubahan mainset anak muda di maluku, dimana seorang pelatih sepak bola bisa membuat pola pikir para anak-anak maluku bisa bersatu demi maluku untuk kemenangan tim dari malaku, seorang pelatih bisa merubah pola pikir para anak-anaknya yang awalnya mereka saling membeci antara agama islam dengan anak-anak yang beragama kristen karena peristiwa yang masa lalu konflik maluku yang banyak menelan nyawa, itulah sebuah pola pikir anak muda selalu teringat sebuah peristiwa masa lalu, yang itu semua terjadi pada keluarga, saudara, dan orang tua mereka, namun seorang pelatih sepak bola bisa menyatukan pola pikir mereka untuk bersatu demi kemenangan tim dari maluku di kancah nasional, akhirnya mereka bisa menang, dan pola pikir anak-anak asuhannya berubah, bahwa sebuah kejadian masa lalu dan sebuah perbedaan adalah hal yang harus di syukuri karena itu semua bisa dijadikan sebuah titik atau batu loncatan untuk bisa kita maju di kemudian hari.
    Dengan inspirasi sebuah film cahaya dari timur beta maluku, tersebut bisa dijadikan sebuah gambaran bahwa cerita tersebut bisa dijadikan sebuah ide yang bawa untuk wilayah-wilayang lain yang ada di indonesia, anak muda butuh sebuah rayuan, anak muda butuh sebuah gerakan, maka dari itu penulis menggagas sebuah ide agar mereka ikut terpaut dan bisa termotivasi dari ide tersebut, ide yang penulis tawarkan adalah sebuah pertemuan Karang Taruna Se-Indonesia, kita mengetahui wadah organisasi kepemudaan Karang Taruna saat sekarang ini sebagai mana yang tercantum dalam peraturan menteri Sosial RI No. 77/HUK/2010 adalah organisasi sosial wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. 
    Tapi pada kenyataan di lapangan banyak Karang Taruna yang tidak ada fungsi kerja, sebagaimana yang cantumkan dalam peraturan menteri sosial tersebut, dengan demikian perlu adanya sebuah ide, untuk bisa membakar semangat para pemuda/i yang ada di desa-nya masing untuk bisa bekerja optimal dan bisa memberi efek yang positif kepada disekitar mereka masing-masing, selain itu mereka harus bisa menanamkan sebuah mainset bahwa sebuah perbedaan yang ada disekitar lingkungan mereka masing-masih adalah sebuah nilai yang bisa memperkuat dan menjadikan kita berbeda dengan yang lainnya, dan dengan perbedaan kita akan bisa saling melengkapi antara yang satu tidak dimiliki dan bisa saling berbagi antara satu dengan yang lainnya.
    Maka dari itu perlu adanya sebuah gerakan terbaru untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme yang tinggi kepada kaum pemuda yang ada di desa, desa dari sabang sampai merauke, dari Aceh sampai ke Papua, dimana sebuah forum pertemuan pemuda Karang Taruna se-indonesia yang diwakili oleh setiap pemuda Karang Taruna di setiap desa yang ada di indonesia, didalam pertemuan tersebut bisa didalam diisi dengan sebuah pelatihan tentang kepemimpinan dan nilai jati diri sebuah pemuda, belajar tarian masing-masing daerah yang dari setiap perwakilan pemuda, pelatihan menjadi pemimpin diantara perbedaan suku, agama, ras dengan toko-tokoh yang berpengalaman di bidangnya, pembekalan sebuah silabus atau buku panduan untuk dijadikan panduan ketika mereka pulang dari pertemuan ini.
  Dengan forum ini menurut saya sangat perlu didukung oleh pemerintah, dan dengan program pertemuan ini bisa menjebatani sebuah tali silaturahmi antar pemuda se-indonesia selain itu mereka dapat saling berdiskusi terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi bangsa baik dari segi sosial, ekonomi, dan perkembangan di masing-masing desa-nya, sehingga dapat saling menambah nilai wawasan diantara para perwailan yang mengikuti pertemuan pemuda karang taruna se-indonesia tersebut. Dengan adanya suatu forum silaturahmi pertemuan pemuda karang taruna se-indonesia ini diharapkan bisa meningkatkan keaktifan para pemuda karang taruna di setiap desa-nya masing-masing, sehingga dengan keaktifan mereka dapat menumbuhkan tingkat kesejahteraan sosial dilingkungan mereka masing-masing, meningkatkan tingkat pemahaman bahwa keberagaman di masyarakat adalah sebuah sebuah kemajemukan suku bangsa yang berciri pada Bhinika Tunggal Ika yang harus disandingkan dan saling menghormati.
      Dengan demikian niat sebuah bangsa untuk menjadikan nilai dasar 5 sila pancasila dapat terwujut dengan adanya sebuah gerakan yang mendorong pemuda-pemuda untuk berperan aktif. Sebagaimana tokoh pendiri bangsa Soekarno pernah berkata“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”, sehingga antara keberagaman kebudayaan yang dimiliki oleh indonesia dapat mereka terapkan dan dijadikan nilai dasar bahwa keberagaman adalah sebuah warna sebuah bangsa yang harus di bawa bersama-sama demi kemajuan bangsa indonesia hari ini, esok, dan akan datang.

Sumber:
http://www.lensaindonesia.com/2015/03/02/mendikbud-anies-minta-para-guru-tumbuhkan-siswa-indonesia-berkarakter.html
https://tifiacerdikia.wordpress.com/choco-latif-think/pemuda/pejuang-bangsa-itu-pemuda-berkarakter/
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/28/revolusi-mental-bisa-wujudkan-pemuda-berkarakter
http://sosbud.kompasiana.com/2014/11/03/membangun-pemuda-berkarakter-pancasila-karakter-tuhan-yang-maha-esa-700651.html
https://edoy05.wordpress.com/paper/hub-kebudayaan-dengan-pendidikan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_Sampit
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia

http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/peraturanmenterisosialno77/huk/2010

0 comments:

Post a Comment

Resources